MODEL STRES KELUARGA PENDERITA SKIZOFRENIA DI PONOROGO

Mashudi, Sugeng, Nasriati, Ririn and Octaviani, Eky (2019) MODEL STRES KELUARGA PENDERITA SKIZOFRENIA DI PONOROGO. In: 1st Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan.

[img] Text
24. proceding model stres keluarga skizoprenia.pdf

Download (3MB)
[img] Text
24. Cek Turnitin_proceding model stres keluarga skizoprenia.pdf

Download (1MB)
Official URL: https://seminar.umpo.ac.id/index.php/SNFIK2019/art...

Abstract

Stres keluarga merupakan respons keluarga penderita skizofrenia yang dipersepsikan sebagai ancaman dan tantangan. Kejadian Skizofrenia tidak hanya berdampak pada penderita, namun berpengaruh pada anggota keluarga dan masyarakat sekitar. Faktor penderita dan faktor keluarga bisa menjadi prediktor stres keluarga penderita Skziofrenia. Sebanyak 90% penderita Skizofrenia yang tinggal bersama keluarganya akan memberikan dampak terhadap sosial ekomomi keluarga. Stres keluarga yang dipersepsikan sebagai ancaman anak menurunkan kualitas perawatan penderita Skziofrenia, sebaliknya stress keluarga yang dipersepsikan sebagai tantangan akan menjamin kestabilan kondisi penderita Skziofrenia. Penelitian ini bertujuan memprediksi model stress keluarga penderita Skizofrenia di Ponorogo. Popupasi penelitian adalah keluarga yang anggota keluarga mengalami Skizofrenia yang menjalani rawat jalan di Puskesmas Kesehatan Jiwa Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah crossexsional, dengan teknik simple randome sampling didapatkan sampel sebanyak 30 responden. Variabel independen penelitian adalah stigma, fungsi keluarga, dan kepatuhan minum obat. Data yang diperoleh melalui koesioner yang telah dimodifikasi peneliti dan dilakukan uji validitas dan reabilitas akan dianalisis dengan SMART PLS untuk mengetahui model stress keluarga penderita Skizofrenia di Ponorogo.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model stres keluarga tersusun atas kepatuhan minum obat dan stigma, sedangkan fungsi keluarga tidak menunjukkan nilai yang signifikan. Nilai koefisien stigma terhadap stress keluarga sebesar 0,278 artinya setiap kenaikan satu poin stigma akan mempengaruhi stress keluarga sebesar 0,278. Nilai koefisien kepatuhan minum obat terhadap stress keluarga sebesar 0,573 artinya setiap kenaikan satu poin kepatuhan minum obat akan menaikkan nilai stress keluarga sebesar 0,573. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang model stress keluarga dengan melibatkan faktor lingkungan dan faktor petugas kesehatan sehingga tersusun model stres yang lebih kompleksStres keluarga merupakan respons keluarga penderita skizofrenia yang dipersepsikan sebagai ancaman dan tantangan. Kejadian Skizofrenia tidak hanya berdampak pada penderita, namun berpengaruh pada anggota keluarga dan masyarakat sekitar. Faktor penderita dan faktor keluarga bisa menjadi prediktor stres keluarga penderita Skziofrenia. Sebanyak 90% penderita Skizofrenia yang tinggal bersama keluarganya akan memberikan dampak terhadap sosial ekomomi keluarga. Stres keluarga yang dipersepsikan sebagai ancaman anak menurunkan kualitas perawatan penderita Skziofrenia, sebaliknya stress keluarga yang dipersepsikan sebagai tantangan akan menjamin kestabilan kondisi penderita Skziofrenia. Penelitian ini bertujuan memprediksi model stress keluarga penderita Skizofrenia di Ponorogo. Popupasi penelitian adalah keluarga yang anggota keluarga mengalami Skizofrenia yang menjalani rawat jalan di Puskesmas Kesehatan Jiwa Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah crossexsional, dengan teknik simple randome sampling didapatkan sampel sebanyak 30 responden. Variabel independen penelitian adalah stigma, fungsi keluarga, dan kepatuhan minum obat. Data yang diperoleh melalui koesioner yang telah dimodifikasi peneliti dan dilakukan uji validitas dan reabilitas akan dianalisis dengan SMART PLS untuk mengetahui model stress keluarga penderita Skizofrenia di Ponorogo.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model stres keluarga tersusun atas kepatuhan minum obat dan stigma, sedangkan fungsi keluarga tidak menunjukkan nilai yang signifikan. Nilai koefisien stigma terhadap stress keluarga sebesar 0,278 artinya setiap kenaikan satu poin stigma akan mempengaruhi stress keluarga sebesar 0,278. Nilai koefisien kepatuhan minum obat terhadap stress keluarga sebesar 0,573 artinya setiap kenaikan satu poin kepatuhan minum obat akan menaikkan nilai stress keluarga sebesar 0,573. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang model stress keluarga dengan melibatkan faktor lingkungan dan faktor petugas kesehatan sehingga tersusun model stres yang lebih kompleks

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Usia, Kehamilan, Persalinan, Tingkat Kecemasan
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Faculty of Health Sciences
Depositing User: Library Umpo
Date Deposited: 10 Nov 2022 06:25
Last Modified: 10 Nov 2022 06:25
URI: http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/10622

Actions (login required)

View Item View Item