ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. W MASA KEHAMILAN SAMPAI KELUARGA BERENCANA DI TPMB GUNARMI, S.ST.Keb PONOROGO

Hidayah, Miftakul (2023) ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. W MASA KEHAMILAN SAMPAI KELUARGA BERENCANA DI TPMB GUNARMI, S.ST.Keb PONOROGO. Tugas Akhir (D3) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

[img] Text (SURAT PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH)
surat persetujuan karya ilmiah.pdf

Download (207kB)
[img] Text (HALAMAN DEPAN)
halaman depan.pdf

Download (921kB)
[img] Text (BAB 1)
bab 1.pdf

Download (608kB)
[img] Text (BAB 2)
bab2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (BAB 3)
bab3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (703kB)
[img] Text (BAB 4)
bab 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (430kB)
[img] Text (BAB 5)
bab 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (255kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
daftar pustaka.pdf

Download (516kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text (LTA FULL TEXT)
LTA FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Asuhan Kebidanan Continuity Of Care merupakan asuhan yang seharusnya didapatkan oleh ibu dari masa hamil sampai penggunaan alat kontrasepsi, perawatan yang diberikan dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, namun pada kenyataannya masih ada beberapa ibu yang belum mendapatkan pelayanan kebidanan secara menyeluruh, berkesinambungan, dan berkualitas. Pemahaman diperlukan untuk menunjang kemampuan dalam memberikan asuhan kebidanan secara Continuity of Care, sehingga perlu dipelajari konsep dan teori yang terkait meliputi asuhan kehamilan, asuhan persalinan, asuhan nifas, asuhan bayi baru lahir dan asuhan KB menggunakan pendekatan manajemen kebidanan yang mengacu pada standar asuhan kebidanan Pendampingan kunjungan ANC TM III pada Ny. W G2P1001 usia 35 tahun dilakukan satu kali yaitu pada saat usia kehamilan 37 minggu pada tanggal 24 Mei 2023. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil bahwa ibu termasuk pada kehamilan risiko rendah, mengalami ketidaknyamanan yaitu edema pada ekstremitas bawah., Edema merupakan salah satu ketidaknyamanan yang biasa dialami ibu hamil TM III, Edema kaki fisiologis (tidak disertai preeklampsia dan eklampsia) terjadi pada sekitar 80% wanita pada saat kehamilan, hal ini karena edema kaki fisiologis disebabkan oleh retensi air dan kenaikan tekanan vena pada kaki serta penekanan uterus yang menghambat aliran balik vena. Edema kaki fisiologis dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil, seperti perasaan berat, dan kram di malam hari (Coban, 2010). Pada pendampingan persalinan tanggal 30 mei 2023 Ibu melahirkan pada usia kehamilan 39 minggu berlangsung normal, pukul 10.00 Wib. Pada persalinan ditemukan masalah gangguan rasa cemas. Ny.W cemas menghadapi persalinan. Cemas yang terjadi pada ibu menjelang bersalin merupakan hal yang wajar, proses bersalin yang menyebabkan rasa sakit kadang membuat ibu tidak yakin dapat melewati proses bersalin dengan baik, namun rasa cemas tersebut dapat diatasi dengan memberikan semangat dan motivasi serta menghadirkan orang terdekat untuk mendampingi ibu selama proses bersalin. Bayi lahir spontan ditolong bidan, menangis kuat, gerak aktif, jenis kelamin laki-laki, langsung dilakukan IMD, berat lahir 3800 gram, panjang badan 50 cm, bayi normal dan sehat. plasenta lahir spontan lengkap, perdarahan normal ±45 cc, terdapat luka jahitan derajat II dijahit jelujur. Kala III dan IV normal. Bayi diberi salep mata dan vit K yang disuntikan pada paha kiri setelah lahir, dan imunisasi Hb0 pada paha kanan diberikan 1 jam setelah kelahiran. Masa nifas dilakukan 3 kali kunjungan, kunjungan dilakukan langsung dirumah Ny. W pada kunjungan pertama laktasi, involusi uteri dan lochea normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, luka jahitan masih basah. Ibu merasa nyeri pada luka jahitan, setelah dilakukan tatalaksana masalah dapat teratasi nyeri luka jahitan ibu berkurang setelah dilakukan mobilisasi. Pada kunjungan hari ke-7 laktasi, involusi uteri dan lochea normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, luka jahitan tampak mulai mengering ibu, ibu mengeluh nyeri saat melakukan aktivitas tertentu seperti jongkok saat BAB dan mencuci, sudah dilakukan tatalaksana dan nyeri teratasi, kunjungan hari ke-28 ibu sudah sehat dan mulai menentukan alat kontrasepsi. Kunjungan Neonatus dilakukan 3 kali, Pada kunjungan neonatus pertama dan kedua ditemukan masalah, yaitu bayi malas menyusu dan ruam popok. Bayi malas menyusu pada 24-48 jam pertama setelah kelahiran merupakan hal yang biasa terjadi sebab saat lahir bayi membawa cairan dalam tubuhnya sebagai cadangan makanan sehingga bayi dapat bertahan 24-48 jam tanpa ASI, namun ibu harus tetap berusaha untuk mengenalkan ASI dengan cara menyusui sesering mungkin . Kunjungan neonatus hari ke-7 bayi sehat, gerak aktif, tidak ikterik, bayi menyusu kuat, ibu mengatakan kemerahan pada area yang tertutup popok. Ruam popok pada bayi yaitu pada area sekitar kulit yang tertutup popok berwarna kemerahan. Gejala yang dialami berupa eritema atau kemerahan pada kulit di daerah popok yang bersifat terbatas dan disertai dengan adanya lecet- lecet ringan, ibu diberi kie agar menjaga kekeringan dan kebersihan popok serta menceboki dengan air hangat. Kunjungan neonatus hari ke-28 bayi sehat sesuai dengan perkembangan bayi normal serta minum ASI secara eksklusif. Pada kunjungan KB pada tanggal 28 juli 2023 ibu memilih menggunakan alat kontrasepsi kondom, alat kontrasepsi kondom termasuk alat kontrasepsi yang mudah didapat dan digunakan tanpa perlu kunjungan rutin namun kondom tetap memiliki keterbatasan misal bocor dan menyebabkan iritasi pada individu yang alergi lateks. Secara keseluruhan Ny. W saat hamil merupakan risiko rendah, persalinan normal, spontan, nifas normal, bayi baru lahir normal serta ibu memilih untuk menjadi akseptor lama KB Kondom. Ny W belum melakukan kunjungan kehamilan secara rutin selama kehamilanya, selama kehamilan pemeriksaan kehamilan seharusnya dilakukan sebanyak 6x, standar pemeriksaan pada ibu hamil yang dilakukan dengan tujuan dapat mengidentifikasi masalah sedini mungkin dan menemukan solusi yang tepat dengan harapan masalah segera teratasi, demikian juga pada persalinan, kunjungan nifas, neonatus dan KB. Ibu bersalin tanpa komplikasi dan dilayani dengan standar pelayanan yang aman dan nyaman. Kunjungan nifas dan neonatus juga dilakukan tidak ada masalah yang beresiko menyebabkan komplikasi , masalah yang dialami ibu merupakan masalah yang normal dan fisiologis, peneliti juga sudah melakukan asuhan sesuai dengan masalah sehingga dapat teratasi, pada kunjungan KB bidan juga membantu melancarkan program pemerintah untuk membatasi angka kelahiran dengan demikian secara keseluruhan asuhan yang diberikan secara Continuity of Care dari masa kehamilan sampai dengan penggunaan alat kontrasepsi diharapkan dapat mengurangi AKI dan AKB di Indonesia melalui deteksi dini adanya kegawatdaruratan bisa segera teridentifikasi dan tertangani dengan baik.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir (D3))
Subjects: R Medicine > RG Midwifery
Divisions: Faculty of Health Sciences > Department of Midwifery
Depositing User: fik . userfik
Date Deposited: 14 Sep 2023 05:00
Last Modified: 14 Sep 2023 05:00
URI: http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/12764

Actions (login required)

View Item View Item