SETYAWAN, EKO (2016) ANALISIS SEMIOTIK MODEL CHARLES SANDERS PIERCE TENTANG SIMBOL-SIMBOL YANG ADA PADA GARUDA PANCASILA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
|
Text
halaman depan.pdf Download (596kB) | Preview |
|
|
Text
Bab I.pdf Download (242kB) | Preview |
|
Text
Bab II.pdf Restricted to Repository staff only Download (895kB) |
||
Text
Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (519kB) |
||
Text
Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (144kB) |
||
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (142kB) | Preview |
Abstract
Lambang negara merupakan perwujudan sebuah ideologi dari suatu negara. Garuda dipakai sebagai lambang negara setelah dilebur dengan nilai nilai luhur yang disebut Pancasila. Sayangnya, seiring pengaruh budaya dunia yang universal, pemahaman akan simbol-simbol mulai luntur dan merosot. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui makna Garuda Pancasila sebagai lambang negara. Penelitian ini menganalisis Semiotik Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara yang pada analisis lambang atau simbol yang terbagi atas analisis denotatif dan konotatif. Artinya penelitian ini tidak melihat atau meneliti Garuda Pancasila sebagai Ikon atau Indeks sebagaimana yang sering dilakukan dalam sebuah analisis semiotik. Tipe penelitian kualitatif yang berfokus pada semiotika Charles Sanders Peirce, di mana peneliti hanya mengkaitkan simbol dan definisi subyek yang terdapat dalam lambang negara yang akan diteliti yaitu Garuda Pancasila. Proses penggumpulan data dilakukan dengan melakukan studi dokumentasi dengan teknik analisis data deskriptif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa 1) dari Aspek Kognitif burung garuda adalah burung elang rajawali. Penggambaran burung garuda pada Garuda Pancasila memiliki spesifikasi, seperti bulu sayap yang berjumlah 17 helai dan bulu ekor 8 helai. Angka yang muncul pada lambang ini memberikan indikasi tentang hari kemerdekaan dari Indonesia, yaitu 17 Agustus atau bulan ke-8. 2) Aspek Konotatif Garuda Pancasila mempunyai hubungan dengan candi-candi di pulau Jawa. Penggunaan elang sebagai simbol memberikan asosiasi kepada ketinggian, semangat yang membara seperti matahari simbol dari ayah (Bapa). Elang secara lebih lanjut dijadikan sebagai simbol dari kecepatan dan keberanian untuk terbang lebih tinggi. Elang merupakan raja dari para burung, yang dikenal sebagai simbol dari kekuasaan yang besar dan kegagahan (Hidayat, 2009: 9). Warna yang terdapat pada penggunaan lambang negara Indonesia, yaitu kuning keemasan memberikan indikasi tentang keinganan negara Indonesia atau visi dan misi Indonesia, yaitu untuk menjadi negara yang bijaksana, agung dan dihormati oleh negara lain. Kata kunci: Burung, Garuda, Lambang Negara, Semiotik
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | Faculty of Social Science and Political Science > Department of Communication Science |
Depositing User: | Editor FISIP |
Date Deposited: | 11 Apr 2016 03:23 |
Last Modified: | 11 Apr 2016 03:23 |
URI: | http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/1892 |
Actions (login required)
View Item |