PERAN KPH SARADAN DALAM MEMINIMALISIR PERDAGANGAN HEWAN ILEGAL DALAM UPAYA PELESTARIAN FAUNA (STUDI KASUS PASAR BURUNG SARADAN)

ARUM WULANDARI, EKA (2016) PERAN KPH SARADAN DALAM MEMINIMALISIR PERDAGANGAN HEWAN ILEGAL DALAM UPAYA PELESTARIAN FAUNA (STUDI KASUS PASAR BURUNG SARADAN). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

[img]
Preview
Text
HALAMAN DEPAN..pdf

Download (663kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (345kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (424kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (195kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (99kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (92kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://library.umpo.ac.id

Abstract

Di Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun terdapat sebuah pasar burung dan bebagai hewan lainya. Pasar ini tepatnya berada di pinggir jalan raya Saradan – surabaya kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Pedagang dipasar burung saradan mengatakan bahwa mereka mendapatkan burung-burung dan hewan tersebut dari bebagai daerah diantaranya yaitu Kalimanta, Sumatra, Banyuwangi,dan tentunya dari daerah Kabupaten Madiun sendiri. Berbagai jenis burung ada disana seperti burung labet, kacer, jalak hitam , jalak hijau, kenari, cucak, cucak hijau,burung dara, tilang, parkit, perkutut, gagak, poksai mandarin, jalak nias, jalak penyu, brajangan, trocok, tilang mas, puter putih, kepodang, merpati kipas dan masih banyak lagi jenis burung disana. Tidak hanya burung mereka juga menjual berbagai hewan seperti kera, ayam jawa, ayam kalkun, ayam alas, ayam mutiara, ayam kapas, ayam polandia, ayam cemani, ayam ketawa, ayam srama dan lain sebagainya. Harganyapun berfariasi mulai dari yang terendah yaitu Rp 75.000,- sampai Rp 2.000.000,- tergantung jenis burung dan hewanya. Biasanya burung-burung yang sudah jadi atau siap lomba harganya lebih mahal, bisa mencapai jutaan rupiah. Pasar ini buka tiap hari mulai dari jam 08.00-21.00 wib. Dalam hal ini pihak pemerintah tidak ikut campur tangan, akibatnya pemerintah kurang tanggap dalam perdagangan ini karena burung-burung tersebut hanyalah burung lokal. Pemerintah hanya memungut pasar kios pedagang-pedagang yang ada disana melalui pihak Perhutani karena lahan yang mereka tempati untuk berjualan adalah lahan milik perhutani kecamatan Saradan. Menurut penjelasan dari pihak Perhutani tidak ada burung-burung langka atau hewan-hewan yang dilindungi, karena setiap tiga bulan sekali ada pengecekan langsung dari pemerintah. Tetapi pada kenyataanya masih banyak hewan yang seharusnya dilindungi dan tidak diperjual belikan di pasar burung Saradan dan tidak ada surat resmi dari pemerintah. Kata kunci : Satwa langka,Pemerintah, dan Perhutani

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Faculty of Social Science and Political Science > Department of Government Science
Depositing User: Editor FISIP
Date Deposited: 14 Nov 2016 02:50
Last Modified: 14 Nov 2016 02:50
URI: http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/2662

Actions (login required)

View Item View Item