SAPUTRA, APRIKO ADI (2018) DRAMA SIDANG SETYA NOVANTO DALAM KACAMATA MEDIA (ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN SIDANG PERDANA KASUS SETYA NOVANTO MODEL ZHONDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI DALAM MEDIA ONLINE LIPUTAN 6 DAN KOMPAS). Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
|
Text
1. HALAMAN DEPAN.pdf Download (802kB) | Preview |
|
|
Text
2. BAB I.pdf Download (186kB) | Preview |
|
Text
3. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (227kB) |
||
Text
4. BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (131kB) |
||
Text
5. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (365kB) |
||
Text
6. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (76kB) |
||
|
Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (76kB) | Preview |
|
Text
8. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (519kB) |
Abstract
Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal (Bungin, 2006:7). Dalam hal pemberitaan, setiap media massa memiliki ideologi dan sudut pandang sendiri dalam mengemas beritanya. Peran media massa sendiri sebagai sarana pesan pesan politik dan kontrol sosial para Stakeholder memiliki sumbangsih yang besar dalam aspek kognitif khalayak yang pada akhirnya memunculkan opini publik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa media massa sebagai alat penyampaian informasi/berita memiliki kemampuan sebagai institusi/lembaga pembentuk opini publik. Hal ini terjadi karena, media massa mampu berkembang sebagai kelompok penekan atas suatu ide ataupun gagasan. Namun, pada implementasinya, penulis berita memiliki subyektifitas-nya sendiri. Bagi masyarakat awam, sebuah berita adalah informasi yang disampaikan dan ditulis secara apa adanya. Namun, bagi orang yang mengikuti perkembangan pers, hal ini menjadi nilai lebih karena setiap penulis memiliki gagasan atau ide-ide yang mereka masukan dalam tulisan mereka saat menganalisa data di lapangan. Dengan kacamata masing-masing Jurnalis, informasi dibingkai sedemikian rupa dengan kata-kata yang khas sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pembaca secara kognitif. Perbedaan ideologi masing-masing media massa, membuat sudut pandang terhadap penulisan beritanya juga berbeda. Dikarenakan perbedaan ideologi tersebut, para pekerja media juga melakukan pembingkaian/ framing terhadap suatu wacana. Hal tersebut, menarik perhatian penulis untuk membuat judul ini. Dalam pembacaan dakwaan hingga pembacaan putusan pra peradilan banyak kejadian saat persidangan dilaksanakan. Hal ini dikarenaka banyaknya ‘drama’ yang dilakukan oleh mantan ketua DPR RI tersebut. Sontak hal itu pun menjadi pemberitaan yang menarik media massa. Dengan adanya hal ini, eksistensi media massa terutama media online, sangat memiliki peran dalam proses penyampaian pesan mengenai suatu kasus atau peristiwa yang memang penting untuk disampaikan / dikonsumsi masyarakat. Media massa tidak hanya mengamati kejadian dan kemudian melaporkannya kepada publik, tetapi juga mengupayakan langkah-langkah sistematis. Media massa biasanya menempatkan suatu peristiwa dalam konteks tertentu, memilih frame pemberitaan, memilih sumber-sumber tertentu, baik dalam berita ataupun talkshow, dan mengemukakan analisis dan 23 interpretasi-interpretasi tertentu. Informasi inilah yang secara potensial menjadi rujukan khalayak (Pawito, 2009: 97).
Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Faculty of Social Science and Political Science > Department of Communication Science |
Depositing User: | Editor FISIP |
Date Deposited: | 19 Apr 2018 02:04 |
Last Modified: | 19 Apr 2018 02:04 |
URI: | http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/3869 |
Actions (login required)
View Item |