PURWANINGRUM, PRATIWI (2019) ANALISIS FRAMINGROBERT N. ENTMAN PERBANDINGAN BERITA “PRABOWO MINTA MAAF TENTANG PIDATO TAMPANG BOYOLALI” PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM DA MERDEKA.COM (07 November 2018). Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (227kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (298kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (254kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (360kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (111kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (144kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (626kB) |
Abstract
Pidato calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Boyolali, Jawa Tengah, pada selasa (30/10) lalu memicu kontroversi di sebagian masyarakat. Pro dan kontra mencuat setelah dalam pidato tersebut Prabowo secara bercanda mengatakan “tampang Boyolali” mungkin tak pernah memasuki hotel mewah di Jakarta. Sehingga masyarakat menuntut Prabowo untuk minta maaf kepada masyarakat Boyolali. Permintaan maaf disampaikan Prabowo melalui sebuah video yang di unggah oleh koordinator jubir Badan Pemenangn Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzhar Simanjuntak, Selasa (6/10). Pada tanggal 07 November 2018 Detik.com memberitakan tentang Prabowo meminta maaf soal ucapan 'tampang Boyolali' yang sempat dilontarkan dalam pidato di Boyolali pada Selasa (30/10).Pada tanggal 07 November 2018 Merdeka.Com memberitakan Calon Presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf atas ucapannya terkait 'tampang Boyolali' yang menuai polemik di masyarakat. Bahkan, karena pidato itu, demo-demo di Boyolali menolak permintaan menolak kedatangan Prabowo.Untuk menganalisis dan menemukan perbedaan antara pemberitaan satu sama lain dapat dilakukan dengan teori penyusunan pesan, yang akan mengungkap sifat penyusunan pesan untuk masing-masing media online dan kemudian dapat dicari perbedaannya. Menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif atau jenis penelitian yang bertujuannya untuk menyajikan gambaran, sehingga dapat menganalisis lebih mendalam tehadap penonjolan penyusunan pesan. Dari hasil analisis penyusunan pesan, didapati penemuan perbedaan dalam penyusunan dan penonjolan pesan pada pemberitaanmasing-masing media online. Media online Detik.com memihak kepada sikap Prabowo yang dianggap ksatria. Dalam penulisan judul dan isinya, mayoritas yang dibahas adalah ketika Prabowo secara ksatria dan besar hati mengakui kesalahannya meminta maaf kepada masyarakat Boyolali.Namun pada kenyataannya, Prabowo tidak bermaksud menyinggung melainkan cara Prabowo untuk lebih akrab dengan masyarakat Boyolali. Dilihat dari judul dan isi berita pada media online Merdeka.com, berita tersebut berisikan tentang Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) - KH Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago menilai ucapan Mantan Danjen Kopassus itu tidak memilik isuasana batin yang tulus untuk menghormati rakyat. Dan dalam penyampaiannya, dalam berita ini menyebutkan bahwa penyebab utama yaitu jika setiap melakukan kesalahan Prabowo selalu meminta maaf lagi dan lagi. Kata Kunci : Media online, Tampang Boyolali, Prabowo
Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | Editor FISIP |
Date Deposited: | 04 Apr 2019 02:18 |
Last Modified: | 04 Apr 2019 02:18 |
URI: | http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/4645 |
Actions (login required)
View Item |