MAHARDHIKA, ARDITYADANA MUKTI (2019) UPAYA PEMERINTAH DESA DALAM PELESTARIAN KESENIAN REYOG ‘‘LAR PITIK’’ SEBAGAI DAYA TARIK WISATAWAN DOMESTIK DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO(Studi Paguyuban Reyog Singa Muda Di Dusun Sidowayah Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo). Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (900kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (596kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (319kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (451kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kebudayaan, lingkungan, dan manusia merupakan tiga factor yang saling berkaitan secara integral. Lingkungan dimana manusia hidup , selain berupa lingkungan alam juga berupa lingkungan sosial budaya. Berhubungan dengan hal tersebut, maka konsep manusia itu sendiri harus dipahami sebagai makhluk yang bersifat sosiobudaya. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui upaya pemerintah dalam pelestarian kesenian Reyog Bulu Ayam “Lar Pitik” di Desa Sidoharo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Untuk mengetahui prosesi kesenian Reyog Bulu Ayam “Lar Pitik” dalam kegiatan ritual penurun hujan. Untuk menjadikan identitas lokal Ponorogo dalam konteks menghadapi identitas budaya asing yang mengikis budaya asli indonesia. Dalam hal ini Reyog Bulu Ayam “Lar Pitik” dan menjaga budaya asli indonesia. Ritual memiliki arti sebuah kegiatan yang kolektif yang dilandasi oleh adanya suatu kepercayaan bersama terhadap sesuatu yang bersifat gaib, sacral, dan juga mistis. Ritual juga berkaitan dengan kegiatan agama dan juga luar agama.hal ini dikarenakan ritual terhadap sesuatu yang suci yang memiliki fungsi lebih luas dari agama, oleh karena itu ritual tidak hanya disematkan pada agama, tetapi terhadap multidimensi kehidupan manusia juga. Seni pertunjukan Reyog Ponorogo merupakan salah satu tradisi yang masih hidup di masyarakat. Selain sebagai arena untuk berolah seni, kegiatan seni pertunjukan ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi antar masyarakat Ponorogo, karena pada setiap penampilannya, reyog mampu menarikperhatian masyarakatnya. Kesenian Reyog ini ditempatkan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam system religi masyarakat pendukungnya oleh karena itu kesenian reyog dengan kegiatan religi tidak bisa dihilangkan, merupakan kesatuan yang saling berkesinambungan. Bila hal itu dihilangkan berarti akan menghilangkan “keaslian” Reyog sebagai seni tradisi yang sudah tua usianya. Kata Kunci: Ritual, Kesenian Reyog ‘‘lar pitik’’.
Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | Editor FISIP |
Date Deposited: | 05 Apr 2019 07:10 |
Last Modified: | 05 Apr 2019 07:10 |
URI: | http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/4655 |
Actions (login required)
View Item |