Agus Tiani, Fitri (2021) PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA) “SAPTO MANUNGGAL” DI DESA KEDUNGBENDO KECAMATAN ARJOSARI KABUPATEN PACITAN. Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Text (Surat Keputusan Unggah Karya Ilmiah)
Surat Keputusan Unggah Karya Ilmiah.pdf Download (265kB) |
|
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (2MB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (3MB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (282kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (426kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Download (2MB) |
Abstract
Penyelenggaraan penanggulangan bencana diwujudkan dengan pembentukan Desa Tangguh Bencana. Tujuannya meliputi terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko dan dampak bencana. Desa Kedungbendo merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana yang banyak dengan kondisi daerah berupa perbukitan dengan kemiringan yang terjal dan disusun oleh batuan dari Formasi Arjosari. Potensi bencana yang ada meliputi bencana banjir, tanah longsor, tanah amblas dan kekeringan. Dari kondisi wilayah tersebut perlu diketahui bagaimana peran pemerintah desa dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana melalui Desa Tangguh Bencana. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian bahwa peran pemerintah desa dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana melalui Desa Tangguh Bencana “Sapto Manunggal” terbagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu prabencana, tanggap darurat dan pasca bencana. Kegiatan yang dilakukan dalam pra bencana dibagi lagii menjadi 2 (dua) fase yaitu saat tidak terjadi bencana dan saat terdapat potensi bencana. Tahap prabencana saat tidak terjadi potensi bencana meliputi kegiatan sosialisasi kesadaran bencana, sosialisasi terkait penyempitan sungai, pemantauan penambang liar, pembentukan tim siaga bencana, pelatihan evakuasi dan P3K, simulasi bencana, pengelolaan tabungan siaga, pengelolaan bank sampah, pembentukan relawan dusun, pemantauan lokasi rawan, penghijauan dan tanam pohon kembali, pemetaan jalur sesar Grindulu, pembangunan Penampungan Air Hujan (PAH), penanaman pohon pengikat air, pembangunan embung, sosialisasi tanggap kekeringan dan rivitalisasi sumber air. Fase saat terdapat potensi bencana dalam tahap prabencana memiliki beberapa kegiatan yaitu deteksi dini banjir, penyiapan jalur dan tim evakuasi, penyiapan pos pengungsian, sosialisasi kesiapsiagaan bencana, pengaktifan Early Warning System (EWS), observasi, kontrol stock volume PAH dan menjlin kerjasama dengan donatur. Kegiatan pada tahap tanggap darurat meliputi menghidupkan Early Warning System (EWS) dan pengeras suara, melakukan evakuasi, mengaktifkan pos pengungsian, melakukan kajian kerugian dan pengamanan lokasi bencana, mengelola logistik pengungsian, pengiriman air bersih, sosialisasi sistem pembagian air dan melakukan kajian kerugian. Tahap pasca bencana kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi tentang pemulihan mental, rekonstruksi atau rehabilitasi rumah, pemulihan aktifitas dan sosialisasi tentang dampak penggundulan hutan.
Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Peran, Penyelengaraan Penanggulangan Bencana, Desa Tangguh Bencana |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Social Science and Political Science |
Depositing User: | fisip . userfisip |
Date Deposited: | 18 Aug 2021 11:49 |
Last Modified: | 18 Aug 2021 11:53 |
URI: | http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/6802 |
Actions (login required)
View Item |