PENYELESAIAN SENGKETA PERCERAIAN MELALUI MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA TRENGGALEK

Cahyono, Yogi (2021) PENYELESAIAN SENGKETA PERCERAIAN MELALUI MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA TRENGGALEK. Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

[img] Text (Surat Keterangan Unggah Karya Ilmiah)
Surat Keterangan Unggah Karya Ilmiah.pdf

Download (81kB)
[img] Text (Halaman Depan)
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (824kB)
[img] Text (Bab I)
BAB 1.pdf

Download (518kB)
[img] Text (Bab II)
BAB II.pdf

Download (578kB)
[img] Text (Bab III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (324kB)
[img] Text (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (538kB)
[img] Text (Bab V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (320kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (312kB)
[img] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf

Download (854kB)
[img] Text (Surat Keterangan Hasil Plagiasi Skripsi)
Surat Plagiasi Skrispi.pdf

Download (320kB)

Abstract

Penelitian Skripsi ini merupakan jenis penelitian hukum yuridis Empiris, yaitu penelitian yang mencakup tentang hukum positif yang menitik beratkan pada analisis kejadian dilapangan dimana terletak di wilayah kabupaten trenggalek,. ( Jujun S.Suriasumantri, Filsafat Ilmu, , Jakarta, 2009), metode penelitian hukum yuridis empiris merupakan suatu metode dengan mengedepankan hukum sebagai sistem norma berdasarkan pada fakta dan kondisi yang ada di lapangan. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma, kaidah dari peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin atau ajaran. Objek penelitian hukum normatif selalu mengambil isu dari hukum sebagai sistem norma atau kaidah yang digunakan untuk memeberikan justifikasi preskriptif yaitu ketetapan-ketetapan tentang suatu peristiwa hukum. Sistem norma dalam arti yang sederhana adalah sistem kaidah atau aturan.Penelitian ini berobjek pada sesuatu hal yang nyata yang ada di lapangan khususnya diwilayah kabupaten trenggalek terkait dengan kasus perceraian.Mengkaji lebih dalam data empiris dan fakta – fakta yang ada di kabupaten trenggalek dengan dasar hukum Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28B ayat 1, lalu kemudianUndang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Serta Kompilasi Hukum Islam. Peran mediasi sebagai jembatan dan langkah pertama penyelesaian sengketa perceraian menjadi objek yang sangat vital di Pengadilan Agama. Perlu adanya sistematika khusus yang harus diterapkan dalam proses penanganannya. Sebenarnya Pengadilan Agama Trenggalek juga sudah memiliki website resmi terkait dengan proses dan mekanisme mediasi. Hal yang perlu dilakukan terhkait ini adalah pensosiaalisasian secara menyeluruh terhadap semua orang yang berperkara perceraian di Pengadilan Agama Trenggalek. Hal ini dimaksudkan agar sebelum masuk ke ruang mediasi, orang yang bersengketa dapat benar – benar tau dan paham terkait dengan apa yang harus mereka lakukan sebelum mediasi. Selama ini mungkin banyak dari mereka belum tau terkait dengan informasi ini maka dari itu perlu adanya sosialisasi secara berkala. Pastinya dimasa secara ini, banyak dari warga Negara atau masyarakat yang sudah mengakses media elektronik hal ini juga menjadi salah satu cara untuk meminimalisir terjadinya perceraian dengan memanfaatkan media elektronik berupa Webisite resmi milik Pengadilan Agama Trenggalek. Berdasarkan faktor – faktor diatas, peneliti melihat bahwa dianggap perlu jika seorang mediator tidak hanya menguasai keilmuan hukum atau ahli hukum semata, tetapi juga harus menguasai keilmuan psikologi juga. Hal ini akan sangat menjadi peran penting ketika menghadapi sengketa dalam sebuah mediasi.psikologi adalah keilmuan yang membahas tentang manusia terkait sifat, perilaku, tindakan dan sebagainya. Tentunya jika menghadapi orang yang akan bercerai, pastinya mereka memiliki permasalahan tertentu. Disitulah ilmu psikologi berperan untuk menganalisa diri seseorang yang sedang bersengketa. Kabupaten Trenggalek memiliki progress yang banyak dalam hal perceraian. Tentu ini menjadi catatan merah bagi pemerintah setempat. Guna meminimalisir hal tersebut, perlu adanya pembenahan sistematika proses penyelesaian perkara dalam mediasi. Mediasi sebagai cara yang paling aman untuk menghindari perceraian harus dimaksimalkan agar dapat menekan angka perceraian di kabupaten Trenggalek. Dengan adanya sistem dan proses yang baik, serta dapat menciptakan solusi dalam proses mediasi, tentu akan sangat berperan dalam penekanan pengurangan angka perceraian di kabupaten Trenggalek. Selain itu, seorang mediator seharusnya tidak hanya seorang ahli hukum semata, tetapi juga harus menguasai ilmu psikologi agar dapat membuat dan mengontrol situasi dalam proses mediasi di Pengadilan Agama Treenggalek. Kata Kunci : Mediasi , Sistematika , Perceraian , Perkawinan.

Item Type: Thesis (Skripsi (S1))
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Mediasi , Sistematika , Perceraian , Perkawinan.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Laws
Depositing User: fh . userfh
Date Deposited: 04 Oct 2021 01:00
Last Modified: 11 Nov 2021 03:34
URI: http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/8162

Actions (login required)

View Item View Item