Segut Mustika, Ahmad (2020) ANALISIS YURIDIS BENTUK PELAYANAN TERPIDANA NARKOTIKA DI RUMAH TAHANAN KELAS II B PONOROGO. Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Text
Halaman Depan.pdf Download (512kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (445kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (337kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (334kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (567kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (411kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (310kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Download (282kB) |
Abstract
Di Indonesia, Narkotika itu sendiri adalah sebuah barang yang terlarang. Hal ini sudah jelas ada dan diatur dalam Undang – undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. UU ini dibuat dengan tujuan untuk mengatur segala hal terkait dengan Narkotika termasuk hukuman bagi pelanggarnya. Dalam UU ini dijelaskan bahwa Narkotik adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan kedalam golongan – golongan sebagaimana terlampir dalam undang – undang. Menurut undang – undang narkotika segala macam bentuk zat atau obat baik dari tanaman atau bukan tanaman, sintetis maupun semisintetis dan dapat menyebabkan ketergantungan masuk kedalam golongan narkotika. Secara sistem perlu ada pembenahan agar bisa lebih efektif dalam penanganan warga binaan khususnya warga binaan kasus Narkotika yang seharusnya adalah Warga binaan yang harus mendapat perhatian khusus karena berkaitan dengan kondisi kesehatan mereka apalagi jenis kejahatan yang mereka lakukan adalah jenis tindak pidana khusus. Disisi lain, hak mereka secara tidak langsung sebagai korban misalkan mereka ada yang kecanduan dan harus ada penanganan khusus, harus diperhatikan. Hal ini sesuai dengan teori keilmuan yang terdapat dalam dunia Victimologi yang membahas konteks keilmuan terkai dengan korban. Jika dilihat, di rutan Kelas II B Ponorogo pelayanan yang di berikan khususnya untuk warga binaan narkotika tidak ada perbedaan dengan warga binaan bahkan tempat juga dicampur karena tidak ada tempat khusus serta keterbatasan kapasitas yang seharusnya kapasitas Rutan hanya 107 sedangkan hunian saat ini diisi kurang lebih 292 over kapasitas 100%. Hal ini jelas secara sistem pelayanan di Rutan tersebut bisa dikatakan tidak memadai dan perlu pembenahan baik secara sistem maupun pembenahan kondisi Fisik dari rutan tersebut.
Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Narkotika, Sistem , Pidana Khusus |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Laws > Departements of Laws |
Depositing User: | Library Umpo |
Date Deposited: | 15 Jun 2022 01:57 |
Last Modified: | 15 Jun 2022 01:57 |
URI: | http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/9109 |
Actions (login required)
View Item |