Analisis Perbuatan Pidana Pembunuhan Yang Dilakukan Dalam Keadaan Memaksa (Overmacht)
Arrosyiid, Haadii (2022) Analisis Perbuatan Pidana Pembunuhan Yang Dilakukan Dalam Keadaan Memaksa (Overmacht). Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
![]() |
Other (Surat Persetujuan Unggah Karya Ilmiah)
1. SURAT PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH.PDF Download (122kB) |
![]() |
Text (Halaman Judul)
2. HALAMAN JUDUL.pdf Download (548kB) |
![]() |
Text (Bab I)
3. BAB I.pdf Download (259kB) |
![]() |
Text (Bab II)
4. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (311kB) |
![]() |
Text (Bab III)
5. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
6. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) |
![]() |
Text (Bab V)
7. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (135kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (208kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
9. SKRIPSI FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (945kB) |
Abstract
RINGKASAN
Pada saat penulisan makalah ini, penulis memiliki rumusan masalah yang
menjadi fokus utama dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, untuk mengetahui apa
itu Keadaan Memaksa (Overmacht)? Kedua, mengapa Keadaan Memaksa
(Overmacht) dapat membebaskan pelaku dari tanggung jawab pidana? Maka
berangkat dari rumusan masalah tersebut penelitian ini memiliki tujuan, yaitu:
Pertama, untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu pembunuhan dalam Keadaan
Memaksa (Overmacht), dan Kedua, untuk mengetahui dan memahami mengapa
pelaku pembunuhan dalam Keadaan Memaksa (Overmacht) dapat terbebas dari
tanggung jawab pidana.
Untuk menyukseskan penelitian ini, penulis menerapkan metode
penelitian berjenis normatif dengan melalui pendekatan Perundang-Undangan
(Statue Approach), yaitu sebuah penelitian hukum yang berfokus untuk megkaji
dokumen-dokumen, yakni mengimplementasikan berbagai data sekunder seperti
referensi hukum, Peraturan Perundang-Undangan, keputusan pengadilan, teori
hukum, serta juga dapat berupa pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para
sarjana hukum dalam mengolah penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, pembunuhan dalam
Keadaan Memaksa (Overmacht) terjadi karena si pembunuh melakukan hal
tersebut akibat terlebih dahulu mendapatkan serangan sehingga membuat jiwanya
bergetar lalu melakukan pembelaan diri agar dia tidak menjadi korban yang
sebenarnya. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan diri, karena ia berada dalam
pilihan, bahwa dirinya yang mati atau lawannya yang mati. Kedua, mengenai
tindak pidana pembunuhan dalam keadaan memaksa, pertanggungjawaban pidana
tidak dapat dituntutkan karena apabila dalam tahap penyidikan sejak awal
terungkap bahwa itu adalah tindakan membela diri akibat adanya keadaan
memaksa, maka penyidikan harus dihentikan. Dengan begitu tidak berlarut-larut.
Apabila tetap berlanjut di tahap peradilan, maka Hakim harus dinilai berdasarkan
hati nuraninya sendiri saat menentukan hakim, dan harus ada bukti yang kuat,
seperti rekaman CCTV atau saksi yang menyaksikan kejadian tersebut, dan juga
dapat berdasarkan yurisprudensi-yurisprudensi dengan kasus yang sama.
Tanggung jawab pidana itu sendiri adalah untuk suatu tindak pidana, dan
tujuannya adalah untuk menentukan apakah seorang tersangka atau terdakwa
harus dimintai pertanggungjawaban atas suatu tindak pidana yang telah terjadi.
Kata Kunci: Pembunuhan, Keadaan Memaksa (Overmacht), Tanggung Jawab
Pidana
Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pembunuhan, Keadaan Memaksa (Overmacht), Tanggung Jawab Pidana |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Laws |
Depositing User: | fh . userfh |
Date Deposited: | 08 Sep 2022 07:13 |
Last Modified: | 08 Sep 2022 07:13 |
URI: | https://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/10065 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |