PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENGATASI KONFLIK ANTAR WARGA ( Studi Kasus Tawuran Masyarakat Bali Lampung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung)

DESMAYANTI, DESMAYANTI (2016) PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENGATASI KONFLIK ANTAR WARGA ( Studi Kasus Tawuran Masyarakat Bali Lampung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

[img]
Preview
Text
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (444kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (192kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (245kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (186kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (693kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (99kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (263kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://library.umpo.ac.id

Abstract

Kata Kunci :Peran Tokoh Masyarakat, Konflik. Konflik merupakan suatu perselisihan antara dua atau beberapa individu, kelompok atau organisasi. Konflik terjadi di Kabupaten Lampung Selatan. Konflik melibatkan dua suku yaitu Suku Bali dan Suku Lampung. Oleh karena itu, dalam kehidupan bermasyarakat tentu saja dibutuhkan sekelompok orang yang memiliki kedudukan dan berpengaruh terhadap keharmonisan kehidupan masyarakatnya yang disebut dengan tokoh masyarakat. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui Peran Tokoh Masyarakat Dalam Mengatasi Konflik Antar Bali Lampung Warga Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dari hasil penelitian mengenai peran tokoh masyarakat dalam mengatasi konflik antar warga dapat dilihat dari : a) Tokoh masyarakat mampu meredam terjadinya konflik, yaitu para tokoh masyarakat melakukan kesepakatan dengan warganya agar tidak terpengaruh lagi terhadap profokasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga konflik tidak lagi memuncak. b) Tokoh masyarakat mencegah terjadinya konflik susulan dengan cara membuat perjanjian dengan warganya. Contohnya pada masyarakat Suku Bali agar tidak keluar desa di waktu malam hari lewat dari jam 9 dan pada hari-hari besar umat islam. c) Sebagai panutan warganya, jika tokoh masyarakat bisa memberikan contoh yang baik kepada warganya tentu saja warganya akan bersikap baik. d) Tokoh masyarakat menjadi mediator dalam proses mendamaikan konflik. Dalam proses mendamaikan konflik dibutuhkan beberapa tahap mediasi, dalam tahap mediasi itu dibutuhkan seorang pihak ketiga (mediator) sebagai pendamping dan penasehat dalam proses mediasi. e) Sebagai wadah aspirasi masyarakatnya, karena tokoh masyarakat dianggap sebagai orang yang mampu menerima keluhan dari masyarakatnya. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa peran tokoh masyarakat dalam mengatasi konflik antar warga. Di Desa Agom peran tokoh masyarakat sudah berjalan dengan semestinya, para tokoh masyarakat sudah menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik ketentuan dari pihak desa, pemerintah maupun dari kesepakatan lingkungan masyarakat sendiri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Departement of Teacher Training and Education > Department of Civic Education
Depositing User: Editor FKIP
Date Deposited: 14 Nov 2016 04:24
Last Modified: 14 Nov 2016 04:24
URI: http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/2670

Actions (login required)

View Item View Item