ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY S MASA HAMIL SAMPAI KELUARGA BERENCANA DI PMB NY NURUL HIDAYAH, S.ST.Keb PONOROGO

SULISTYAWATI, ENDAH (2022) ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY S MASA HAMIL SAMPAI KELUARGA BERENCANA DI PMB NY NURUL HIDAYAH, S.ST.Keb PONOROGO. Tugas Akhir (D3) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

[img] Text (SURAT PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH)
SURAT PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH.pdf

Download (409kB)
[img] Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (618kB)
[img] Text (BAB I)
BAB 1.pdf

Download (420kB)
[img] Text (BAB II)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (328kB)
[img] Text (BAB V)
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (281kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (337kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text (LTA FULL TEXT)
LTA FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Asuhan Kebidanan Continuity Of Care merupakan asuhan yang seharusnya didapatkan olah ibu dari masa hamil sampai penggunaan alat kontrsepsi, perawatan yang diberikan dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, namun pada kenyataannya masih ada beberapa ibu yang belum mendapatkan pelayanan kebidanan secara menyeluruh, berkesinambungan, dan berkualitas. Pemahaman diperlukan untuk menunjang kemampuan dalam memberikan asuhan kebidanan secara Continuity of Care, sehingga perlu dipelajari konsep dan teori yang terkait meliputi asuhan kehamilan, asuhan persalinan, asuhan nifas, asuhan bayi baru lahir dan asuhan KB menggunakan pendekatan manajemen kebidanan yang mengacu pada standar asuhan kebidanan. Pendampingan kunjungan ANC TM III pada Ny. S G2P1A0 usia 32 tahun dilakukan satu kali yaitu pada saat usia kehamilan 36 minggu pada tanggal 10 Februari 2022. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil bahwa ibu termasuk pada kehamilan risiko rendah, mengalami ketidaknyamanan yaitu keputihan. Sudah dilakukan tatalaksana sesuai dengan masalah. Ibu melahirkan pada usia keamilan 39 minggu berlangsung normal, tanpa ada masalah pada tanggal 03 Maret 2022 pukul 10.00 WIB , bayi lahir spontan ditolong bidan, menangis kuat, gerak aktif, jenis kelamin laki-laki, langsung dilakukan IMD, berat lahir 3800 gram, panjang badan 50 cm, bayi normal dan sehat. plasenta lahir spontan lengkap, perdarahan normal ±65 cc, terdapat luka jahitan derajat II dijahit jelujur. Kala III dan IV normal. Bayi diberi salep mata dan vit K yang disuntikan pada paha kiri setelah lahir, dan imunisasi Hb0 pada paha kanan diberukan 1 jam setelah kelahiran. Masa nifas dilakukan 3 kali kunjungan, kunjungan dilakukan langsung diruma Ny. S pada kunjungan pertama laktasi, involusio uteri dan lochea normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, luka jahitan masih basah. Ibu merasa nyeri pada luka jahitan, setela dilakukan tatalaksana masalah dapat teratasi nyeri luka jahitan ibu berkurang setelah dilakukan mobilisasi. Pada kunjungan hari ke-7 laktasi, involusio uteri dan lochea normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, luka jahitan tampak mulai mengering ibu, ibu mengeluh nyeri saat melakukan aktivitas tertentu seperti jongkok saat BAB dan mencuci, sudah dilakukan tatalaksana dan nyeri teratasi, kunjungan hari ke-28 ibu sudah sehat dan mulai menentukan alat kontrasepsi. Pada kunjungan setiap kunjungan neonatus hari ke-1 bayi sehat, gerak aktif , tidak ada tanda infeksi, bayi malas menyusu, setelah dilakukan tatalaksana masalah dapat diatasi dan bayi mau menyusu. Kunjungan neonatus hari ke-7 bayi sehat, gerak aktif, tidak ikterik, beyi menyusu kuat, ibu mengatakan tali pusat bau, tatalaksana yang diberikan yaitu menjelaskan penyebab dan cara menangani, tali pusat bau merupakan hal yang fisiologis jika tidak disertai tanda infeksi. Kunjungan neonatus hari ke-28 bayi sehat sesuai dengan perkembangan bayi normal serta minum ASI secara eksklusif. Pada pendampingan kunjungan TM III yang dilakukan saat UK 36 mgg Ny.S mengeluh mengalami keputihan, keputihan merupakan salah satu ketidaknyamanan yang biasa dialami ibu hamil TM III, keputihan terjadi sebab naiknya hormone estrogen sehingga produksi keputihan meningkat, serviks menipis dan tekanan pada mulut rahim sehingga lendir yang berada dimulut rahim turun dan keluar sebagai keputihan menjelang persalinan. Keputihan yang terjadi pada ibu hamil merupakan hal yang normal namun keputihan dapat menjadi patologis apabila disertai rasa gatal, panas pada genetalia, keputihan berwarna kuning kehijauan, dan bau (Suci, 2018). Keputihan fisiologis dapat menjadi keputihan patologis jika tidak ditangani dengan baik. Pada persalinan ditemukan masalah gangguan rasa cemas. Ny S cemas mengadapi persalinan. Cemas yang terjadi pada ibu menjelang bersalin merupakan hal yang wajar, proses bersalin yang menyebabkan rasa sakit kadang membuat ibu tidak yakin dapat melewati proses bersalin dengan baik, namun rasa cemas tersebut dapat diatasi dengan memberikan semangat dan motivasi serta menghadirkan orang terdekat untuk mendampingi ibu selama proses bersalin. Pada kunjungan nifas pertama dan kedua didapatkan masalah nyeri luka jahitan, luka jahitan yang terasa nyeri merupakan hal yang normal, luka terasa nyeri dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya efek anastesi yang sudah ilang, kurangnya mobilisasi, serta kondisi luka yang belum pulih. Pada kunjungan neonatus pertama dan kedua ditemukan masalah, yaitu bayi malas menyusu dan tali pusat bau. Bayi malas menyusu pada 24-48 jam pertama setelah kelahiran merupakan hal yang biasa terjadi sebab saat lahir bayi membawa cairan dalam tubuhnya sebagai cadangan makanan sehingga bayi dapat bertahan 24-48 jam tanpa ASI, namun ibu harus tetap berusaha untuk mengenalkan ASI dengan cara menyusui sesering mungkin. Bau pada tali pusat juga merupakan hal yang normal selama tidak berbau menyengat dan tidak disertai tanda-tanda infeksi. Penyebab lain tali pusat lebih bau adalah karena hygyn yang kurang maksimal sehingga bakteri masih tertinggal dan menyebabkan bau. Pada kunjungan KB ibu memilih menggunakan alat kontrosepsi kondom, alat kontrasepsi kondom termasuk alat kontrasepsi yang mudah didapat dan digunakan tanpa perlu kunjungan rutin namun kondom tetap memiliki keterbatasan misal bocor dan menyebabkan iritasi pada individu yang alergi lateks. Secara keseluruhan Ny. S saat hamil merupakan risiko rendah, persalinan normal, spontan, nifas normal, bayi baru lahir normal serta ibu memilih untuk menjadi akseptor lama KB Kondom. Ny S melakukan kunjungan kehamilan secara rutin 6x selama kehamilanya, hal tersebut sesuai dengan standar pemeriksaan pada ibu hamil yang dilakukan dengan tujuan dapat mengidentifikasi masalah sedini mungkin dan menemukan solusi yang tepat dengan harapan masalah segera teratasi, demikian juga pada persalinan, kunjungan nifas, neonatus dan KB. Ibu bersalin tanpa komplikasi dan dilayani dengan standar pelayanan yang aman dan nyaman. Kunjungan nifas dan neonatus juga dilakukan tidak ada masalah yang beresiko menyebabkan komplikasi , masala yang dialami ibu merupakan masala yang normal dan fisiologis, peneliti juga sudah melakukan asuhan sesuai dengan masalah sehingga dapat teratasi, pa da kunjungan KB bidan juga membantu melancarkan program pemerintah untuk membatasi angka kelahiran dengan demikian secara keseluran asuhan yang diberikan secara Continuity of Care dari masa kehamilan sampai dengan penggunaan alat kontrasepsi diharapkan dapat mengurangi AKI dan AKB diIndonesia melalui deteksi dini adanya kegawatdaruratan bisa segera teridentifikasi dan tertangani dengan baik

Item Type: Thesis (Tugas Akhir (D3))
Uncontrolled Keywords: CONTINUITY OF CARE
Subjects: R Medicine > RG Midwifery
Divisions: Faculty of Health Sciences > Department of Midwifery
Depositing User: fik . userfik
Date Deposited: 20 Sep 2022 04:03
Last Modified: 20 Sep 2022 04:03
URI: http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/10338

Actions (login required)

View Item View Item