KRISWANTO BAGUS PRATAMA, ANANG (2016) MAKNA SIMBOLIK PAKAIAN WAROK PADA KESENIAN REYOG PONOROGO (Analisis Semiotika tentang Pakaian Warok pada Kesenian Reyog Ponorogo). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
|
Text
sampul.pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (391kB) | Preview |
|
|
Text
a Halaman Depan.pdf Download (727kB) | Preview |
|
|
Text
bab I.pdf Download (606kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (536kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (977kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (229kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (218kB) | Preview |
|
|
Text
Lampiran 1.pdf Download (354kB) | Preview |
Abstract
ANANG KRISWANTO BAGUS PRATAMA. 11240148. Skripsi ini berjudul MAKNA SIMBOLIK PAKAIAN WAROK PADA KESENIAN REYOG PONOROGO (Analisis Semiotika tentang Pakaian Warok pada Kesenian Reyog Ponorogo). Penelitian ini fokus pada analisis semiotika, yang bersifat kualitatif dengan instrumen analisis data dengan menggunakan semiotika yang dibuat oleh Charles Sanders Pierce. Dalam penelitian ini berusaha memaknai pakaian warok ponorogo data yang dianalisis berdasarkan kesimpulan dan disajikan dalam bentuk deskripsi atau mengambarkan suatu objek menggunakan kata-kata atau kalimat berdasarkan fakta-fakta khusu berupa nama-nama atau bagian yang terdapat pada pakaian warok ponorogo. Dalam penelitian ini, yang diteliti atau objek penelitian adalah pakain warok ponorogo. Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan hasil tentang apa makna dibalik pakaian warok ponorogo yaitu, hitam mempunyai makana ketangguhan. Sedangkan lambang kesucian, budi, ilmu, dan tingkah laku berupa ikat pinggang koloran yang berwarna putih. Berdasarkan perspektif simiotika, busana warok yang dikenakan memepunyai makna tersendiri diantaranya ialah baju oblong dan clana warna hitam tersebut melambangkan sikap diam dan pakaian warna merah didalam baju melambangkan sikap berani. Perpaduan warna merah dan hitam mempunyai makna simbolis bahwa masyarakat ponorogo mempunyai sikap, tetapi jika diganggu tidak sedikut ada persaan takut untuk melawannya. . Dibalik pakaian adat warok Ponorogo mengandung makna filosofis yang tinggi terkait dengan sistim kepercayaan (Religi), Budaya, dan sosial. Hal ini merujuk pada Konsepsi tentang Warok. Almarhum Kasni Gunopati atau yang dikenal dengan Mbah Wo Kucing menyatakan bahwa warok berasal dari kata wewarah (wongkang sugih wewarah). Jadi warok adalah orang yang mampu memberikan petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup dan kehidupan yang baik. Warok,lanjutnya, adalah orang yang memiliki tekad suci, siap memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. ” Warok iku wong kang wus purna saka sakabehing laku, lan wus menep ing rasa” : ” Warok adalah orang yang telah sempurna dalam hidup dan kemudian lahir maupun batin. ” Kata Kunci : Semiotika, Warok Ponorogo, Kesenian Reyog Ponorogo
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | Faculty of Social Science and Political Science > Department of Communication Science |
Depositing User: | Editor FISIP |
Date Deposited: | 12 Apr 2016 04:07 |
Last Modified: | 07 Sep 2023 07:29 |
URI: | http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/1905 |
Actions (login required)
View Item |