SISTEM MONITORING SUHU DAN KELEMBAPAN PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

Kristiana, Dwi (2020) SISTEM MONITORING SUHU DAN KELEMBAPAN PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK. Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

[img] Text
Halaman Awal.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (97kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (208kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (430kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (87kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (151kB)
[img] Text
Lampiran 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (411kB)
[img] Text
Lampiran script.pdf
Restricted to Registered users only

Download (238kB)

Abstract

Sampah merupakan masalah yang kompleks seiring bertambahnya jumlah penduduk. Sampah yang terus bertambah akan menyebabkan penumpukan. Sampah yang menumpuk dapat mengakibatkan Banjir, pencemaran air, dan juga virus. Menurut laporan Menteri lingkungan hidup dan kehutanan, jumlah timbunan sekitar 67,8 juta ton. Dari total tersebut sampah organik yang dihasilkan mencapai 60%. Saat ini sampah organik dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Proses pembuatan pupuk organik dimulai dari pencampuran semua bahan dengan penambaahan bioaktivator EM4. Selanjutnya pupuk organik mengalami masa dekomposisi. Agar proses dekomposisi berjalan dengan baik dan cepat maka kondisi lingkungan harus dikendalikan Kondisi lingkungan yang harus dikendalikan yaitu aerasi pada proses dekomposisi pupuk organik harus tersedia oksigen cukup di dalam tumpukan. Apabila kekurangan oksigen, proses dekomposisi berhenti. Selama ini untuk menjaga aerasi tumpukan harus dibalik minimal seminggu sekali. Sedangkan kelembapan harus dijaga kisaran 40%-60% apabila kurang akan menyebabkan organisme tidak berkembang dan mati. Suhu harus dijaga kisaran 30-60° C. Pada suhu tersebut bakteri akan bekerja secara optimal dan pemberantasan bakteri pantogen maupun biji Gulma. Selain itu, kondisi lingkungan juga berguna untuk mengurangi hasil kerusakan pupuk organik. Sehingga petugas tidak mengulangi proses yang sama. Untuk permasalahan tersebut, maka dirancang sebuah alat untuk menjaga proses dekomposisi yang ideal dirancang sebuah sistem monitoring menggunakan kontroler NodeMCU ESP8266 dilengkapi dengan penyemprot air dengan durasi waktu sesuai logika fuzzy dari pengukuran sensor dan LCD i2c yang menampilkan suhu ruang, kelembapan ruang, suhu dan kelembapan pupuk organik.

Item Type: Thesis (Skripsi (S1))
Uncontrolled Keywords: Sistem Monitoring, Suhu, Kelembapan, Pupuk Organik
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Informatic Engineering
Depositing User: Library Umpo
Date Deposited: 11 Feb 2021 05:55
Last Modified: 11 Feb 2021 05:55
URI: http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/6031

Actions (login required)

View Item View Item