Identitas Lokal Masyarakat Etnik Panaragan

Hilman, Yusuf Adam, Dwijayanti, Ekapti Wahjuni and Khoirurrosyidin, Khoirurrosyidin (2020) Identitas Lokal Masyarakat Etnik Panaragan. Sospol: Jurnal Sosial Politik, 6 (1). pp. 98-113. ISSN p-ISSN (Print) 2088-8090 | e-ISSN (Online) 2597-6648

[img] Text
1 JURNAL dentitas Lokal MasyarakatEtnikPanaragan.pdf

Download (661kB)
[img] Text
1 plagiasi Identitas Lokal Masyarakat Etnik Panaragan.pdf

Download (4MB)
[img] Text
1 PR IDENTITAS LOKAL MASYARAKAT 476.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (343kB)
[img] Text (Revisi Peereview)
Identitas Lokal Masyarakat Etnik Panaragan.pdf

Download (287kB)
Official URL: https://ejournal.umm.ac.id/index.php/sospol/articl...

Abstract

Masyarakat Ponorogo diyakini memiliki kemampuan mistis atau ghaib. Persepsi masyarakat memahami karakter Ponorogo seperti Warok yang cenderung berbahasa asertif, terbuka, dan kasar. Lakon kesenian Reyog yang dikenal sebagai Warok merupakan tokoh antagonis. Stigma negatif muncul berdasarkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap sejarah kebudayaan Paragan. Identitas Panaragan sesungguhnya memiliki nilai-nilai budaya luhur. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi identitas etnik Panaragan, secara lebih mendalam berdasarkan persebarannya, wujud kesenian, pola interaksi, bahasa, serta praktik visualisasi identitas serta karakteristik di ruang publik. Metode kualitatif deskriptif diaplikasikan melalui pengumpulan data dari hasil studi literatur dan observasi. Analisis data melalui teknik triangulasi bersumber dari telaah pustaka terhadap jurnal, buku, serta dokumentasi yang diperoleh di lapangan. Identitas lokal etnik Panaragan dipengaruhi oleh, 1) kesenian Reyog yang mempopulerkan sosok Warok sebagai orang sakti, kuat dan berpengaruh. Dalam masyarakat Jawa, istilah Warok identik dengan Wewarah yang dipahami sebagai sosok yang mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik. Dalam pemahaman Islam, wara’ merupakan status sosial bagi seorang yang menempuh jalan sufi. Sayangnya, ketika era kolonialisme, sosok Warok dikonstruksi menjadi imej yang digunakan untuk menakut-nakuti dan pengaman bagi daerah; 2) Dialek Panaragan yang khas ‘Warokan’ dituturkan secara lugas dan asertif dengan intonasi tinggi merupakan pengaruh dari diksi dan gaya bahasa pertunjukan Reyog. Di sisi lain, konstruksi budaya baik melalui simbol seni rupa dan seni pertunjukan budaya Panaragan membentuk karakter masyarakat asli Ponorogo yang memiliki karakter gigih, mandiri, pemberani, dan gemar merantau

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Dialek, Etnik Panaragan, Identitas Lokal, Reyog, Warok.
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions: Faculty of Social Science and Political Science
Faculty of Social Science and Political Science > Department of Government Science
Depositing User: Library Umpo
Date Deposited: 09 Jul 2021 06:55
Last Modified: 13 Jun 2022 05:52
URI: http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/6620

Actions (login required)

View Item View Item