RANCANG BANGUN SISTEM MANIPULASI SUHU RUANGAN FERMENTASI TEMPE DI DESA NGRAYUN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RULEBASED
Dwi Laksono, Bimo (2024) RANCANG BANGUN SISTEM MANIPULASI SUHU RUANGAN FERMENTASI TEMPE DI DESA NGRAYUN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RULEBASED. Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
|
Text (SURAT PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH)
surat unggah karya.pdf Download (180kB) |
|
|
Text (HALAMAN DEPAN)
Halaman Depan.pdf Download (1MB) |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (128kB) |
|
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (277kB) |
|
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (623kB) |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (481kB) |
|
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (117kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (128kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (497kB) |
|
|
Text
Skripsi 1-5 Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Tempe merupakan sebuah komoditas yang sangat lekat dengan masyarakat, sepertinya
tempe menjadi makanan yang wajib ada disetiap rumah. Badan Pusat Statistik mencatat
konsumsi tempe perminggu mengalami kenaikan pada tahun 2021 konsumsi tempe diangka
3,75% sedangkan ditahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 4,29%. Dalam pembuatannya
para produsen tempe di Ngrayun masih menggunakan cara yang manual. Pembuatannya masih
dilakukan dengan tenaga manusia dari pembersihan kedelai sampai melakukan fermentasi.
Suhu yang ideal untuk fermentasi tempe adalah 30 - 37 °C dan kelembaban diangka 70 – 75 %
dengan lama fermentasi adalah 2 hari. Oleh karena itu fermentasi tempe yang di lakukan secara
manual akan menjadi susah jika suhu dalam ruangannya tidak stabil. Sedangkan di Ngrayun
suhu luar ruangannya 23 °C dengan kelembaban 50% pada siang hari. Dengan menggunakan
IoT dan memasukkan sebuah algoritma rule based untuk mengendalikan suhu dan
kelembabannya akan menghemat penggunakan ragi dan memperpendek jangka fermentasi
pada tempe. Pada pengujian sistem dilakukan akan membandingkan perangkat yang dibuat
dengan tempat fermentasi yang ada dilapangan. Hasil dari pengujian itu mendapatkan fakta
bahwa perangkat yang dibuat lebih efektif untuk melakukan fermentasi dibanding tempat fermentasi yang terbuat dari anyaman bambu. Jamur pada tempe tumbuh di waktu 20 jam pada
perangkat yang dibuat sedangkan pada Bakul membutuhkan waktu 24 jam.
| Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Fermentasi Tempe, Algoritma Rule Base, DHT-11, IoT |
| Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering T Technology > TS Manufactures |
| Divisions: | Faculty of Engineering |
| Depositing User: | ft . userft |
| Date Deposited: | 18 Mar 2024 05:59 |
| Last Modified: | 04 Nov 2025 01:38 |
| URI: | https://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/13570 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
