UPAYA TPK SARADAN DALAM PEMBERDAYAAN LIMBAH BONGGOL AKAR KAYU JATI MENJADI PRODUK UNGGULAN DI KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIUN
SATRIA PUTRA PRATAMA, DIMAS RINATA (2016) UPAYA TPK SARADAN DALAM PEMBERDAYAAN LIMBAH BONGGOL AKAR KAYU JATI MENJADI PRODUK UNGGULAN DI KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIUN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Preview |
Text
HALAMAN DEPAN JADI.pdf Download (922kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (325kB) | Preview |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (343kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (275kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (103kB) |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (92kB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (472kB) | Preview |
Abstract
Saradan terletak di jawa timur kabupaten Madiun. Saradan merupakan daerah yang
sangat terkenal akan hutanya, di sana terdapat beberapa pengrajin khususnya pengrajin
bonggol akar kayu jati. Limbah penebangan pohon yang berusia ratusan tahun ini ternyata
bisa di ciptakan sebagai kerajinan yang sangat tinggi nilai jualnya. Ornament-ornamen yang
sangat unik menjadi daya tarik sendiri bagi wisatwan asing maupun lokal. Kerajinan ini di
pasarkan tepatnya di pasar burung Saradan desa ledokan kecamatan Saradan kabupaten
Madiun, yang letaknya di jalur utama Saradan-Surabaya sehingga bisa menarik perhatian
para pengendara asing maupun lokal untuk sekedar melihat-lihat atau membeli kerajinan
tersebut.
Dalam pembuatan kerajinan ini pengrajin kayu jati mengaku mendapatkan berbagai kendala,
diantaranya :
1. Pengrajin limbah bonggol kayu jatu kesulitan mendapatkan bahan baku untuk
usahanya, hal ini dikarenakan adanya larangan untuk menggali tunggak / bonggol
kayu jati di hutan akibatnya sering kekurangan stok bahan baku. Sebelumnya para
pengrajin mendapatkan bahan baku dari Lembaga Masyarakat Hutan Desa (LMDH)
namun belakangan ini ada larangan dari pihak perhutani untuk menggali tunggak
kayu jati yang berusia ratusan tahun.
2. Selain masalah bahan baku para pengrajin mengeluhkan adanya pemungutan dari
sejumlah oknum, karena tidak memiliki syrat kepemilikan tunggak kayu jati yang
sering di permasalahkan.
Dari beberapa kendala di atas maka pihak pengrajin tunggak kayu jati berharap pihak
perhutani dan pemkab madiun memberikan solusi supaya pengrajin bisa lebih berkembang.
Kegiatan ini sebernarnya banyak memanfaat bagi lingkungan dan membantu pemerintah
karena mengolah limbah menjadi barang kerajinan yang mempunyai daya jual yang tinggi,
selain itu juga membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Seharusnya pemerintah mendukung
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Faculty of Social Science and Political Science > Department of Government Science |
Depositing User: | Editor FISIP |
Date Deposited: | 14 Nov 2016 02:57 |
Last Modified: | 14 Nov 2016 02:57 |
URI: | https://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/2663 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |