ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS Di Ruang Asoka RSUD Dr.Harjono Ponorogo

Kotiah, Lilis Kuswatul (2019) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS Di Ruang Asoka RSUD Dr.Harjono Ponorogo. Tugas Akhir (D3) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

[img] Text
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (303kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (472kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (294kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (335kB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (310kB)
[img] Text
BAB 6.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (221kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (216kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru – paru yang berlangsung lama, yang ditandai dengan hipersekresi mucus dan sumbatan aliran udara yang persiten. Ditandai dengan sesak nafas, batuk, disertai suara wheezing maupun ronchi. Keluhan tersebut menyebabkan masalah ketidakefektifan pola nafas. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien PPOK dengan masalah ketidakefektifan pola nafas. Asuhan Keperawatan ini dilakukan di Ruang Asoka Dr. Harjono selama 7 hari pada bulan Mei 2019. Metode yang digunakan adalah proses keperawatan yang meliputi pengkajian (analisa), membuat diagnose keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Hasil pengkajian didapatkan bahwa Ny. M menderita PPOK sejak bulan November 2018, terhitung dari tahun tersebut hingga kini klien MRS sudah dua kali. Keluhan yang dirasakan Ny. M ialah sesak nafas, batuk disertai suara tambahan wheezing dan ronchi. Tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu memberikan posisi nyaman, mengajarkan nafas dalam dan batuk efektif, selain itu adanya kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi seperti nebulizer. Hasil evaluasi Ny. M setelah mendapatkan perawatan selama tujuh hari, terdapat perubahan sesuai dengan Kriteria Hasil. Seperti klien dapat mendemonstrasikan nafas dalam dan batuk efektif, irama nafas dan frekuensi pernafasan maupun TTV dalam rentang normal. Walaupun demikian, pada Ny. M dalam pemeriksaan fisik paru masih terdapat sedikit wheezing pada paru sebalah kanan. Maka dari itu perlu adanya intervensi lanjut pada klien saat pulang dari Rumah sakit. Seperti istirahat yang cukup termasuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif dan patuh terhadap terapi yang diberikan tenaga medis.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir (D3))
Uncontrolled Keywords: PPOK, Ketidakefektifan Pola Nafas
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Depositing User: Editor FIK
Date Deposited: 24 Jul 2020 03:23
Last Modified: 24 Jul 2020 03:31
URI: http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/5328

Actions (login required)

View Item View Item